Sains astronomi ada menyebut bahawa
kelajuan putaran planet Marikh sedang perlahan sedikit demi sedikit ke
arah laluannya ke timur. Para saintis agensi angkasa lepas kebangsaan
Amerika Syarikat (NASA) pula mendapati pergerakan planet itu terhenti ke
arah laluan tersebut.
NASA kemudian mendapati planet Marikh
telah menukar laluannya ke arah yang bertentangan, iaitu ke arah Barat,
ini bermakna matahari akan terbit dari arah barat Marikh. Fenomena yang
ganjil itu disebut sebagai “retrograde motion”.
Kebanyakan saintis Barat berpendapat
bahawa semua planet akan melalui fenomena yang serupa dan ini
termasuklah planet Bumi. Apabila ianya berlaku, maka matahari akan
terbit dari Barat!
Subhanallah! Kekasih Allah Nabi
Muhammad s.a.w. bersabda bahawa salah satu tanda besar yang hari kiamat
akan tiba ialah apabila matahari terbit dari Barat.
Pihak NASA telahpun mendapati
tanda-tanda matahari akan terbit dari Barat semasa ahli sains
astronominya mengkaji pergerakan planet Marikh. Yang mereka tidak dapat
pastikan ialah tempoh masa yang bakal diambil sehinggalah semua planet
melalui fenomena yang serupa.
Dapatan sains oleh NASA itu semestinya
memperkukuhkan lagi iman umat Islam akan tanda-tanda kiamat. Manusia
tidak tahu bila ianya akan berlaku walaupun sudah ada banyak
tanda-tandanya. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
TEORI QURAN VS TEORI BARAT
Kalau di kaji dengan teliti, teori yang
dijelaskan Al-Quran ini agak berbeza dari teori-teori barat. Yang
pertama, Al-Quran menjelaskan bulan yang menyebabkan bumi bertukar arah.
Al-Quran menunjukkan perkaitan yang erat dan rapat antara bumi dan
bulan. Tetapi teori barat tidak ‘nampak’ pun peranan bulan dalam proses
kejadian ini.
Yang ke-duanya, teori Al-Quran nampak
lebih jelas dan mudah difahami, malah boleh dibuktikan melalui ujikaji
makmal. Sedangkan teori barat tidak dapat diuji dalam makmal dan tidak
menunjukkan keadaan matahari akan naik dari barat! Kalau berlaku
perlanggaran yang teramat dahsyat (dengan komet yang besar), maka bumi
akan hancur! Perlanggaran ‘kecil’ (seperti yang berlaku di Mexico) tidak
akan dapat menukar putaran bumi. Lagi pun sekiranya komet melanggar
bumi dari “arah yang salah” ianya mungkin akan menambah kelajuan
pusingan yang ada sekarang misalkan dari 24 jam kepada 10 jam
sahaja/hari. Sekiranya bumi berputar pada kelajuan ini, maka kelajuan
objek yang berada pada permukaan equator (atau khatulistiwa) ialah
kira-kira 4,000 km/sejam yang akan memusnahkan segala-galanya yang ada
dipermukaan bumi seperti rumah, bangunan, tumbuhan, pohon kayu, dan
manusia serta binatang-binatang akan berterbangan.
Lagi pun untuk membolehkan bumi perputar
pada arah bertentangan, komet yang melanggar bumi mesti pergerak pada
kelajuan lebih dari 2 kali kelajuan putaran bumi iaitu 3,300 km/jam
(sekiranya saiz komet sama besar dengan saiz bumi), dan mesti melanggar
bumi pada sudut dan lokasi yang tepat. Kalau ianya melanggar pada kutub
utara, maka matahari tidak akan ‘terbit dari barat’.
Yang ke-tiga, teori Al-Quran adalah
lebih tepat sebab tidak berlaku kerosakkan yang besar kepada makhluk di
bumi. Sekiranya berlaku kemusnahan yang besar (misalnya bumi hancur),
maka ini bermakna sudah “betul-betul kiamat” dan bukannya lagi “hampir
kiamat”. Di dalam hadith di atas menjelaskan selepas matahari naik dari
barat maka segala amalan dan taubat tidak diterima lagi, dan dajal akan
turun ke bumi (ini menunjukkan manusia masih lagi hidup di bumi, dan
berjalan seperti biasa).
Tambahan pula Al-Quran menyatakan
(15:76) manusia akan melihat jalan-jalan tetap tegak, nampak seperti
biasa tanpa sebarang kerosakan, dan masih boleh dilalui.
Ke-empat, penjelasan Al-Quran lebih
menyeluruh dan dari teori barat. Ahli sains telah mendapati bahawa
terdapat ‘2’ jenis permukaan bulan iaitu permukaan yang cerah (yang
sentiasa mengadap bumi), dan permukaan gelap (yang sentiasa membelakangi
bumi). Ke dua-dua permukaan ini mempunyai ciri-ciri yang berbeza yang
amat ketara seperti warna, daya graviti, kandungan bahan-bahan,
ketumpatan dan kemampatan, keradioaktifan, dan sebagainya. Oleh itu
apabila bulan merekah ia akan merubah polar graviti, mengeluarkan tenaga
elektromagnetik yang boleh menyebabkan daya graviti dan magnet bumi
bertindak balas.
Mungkinkah matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur? Para pakar astronomi menyatakan bahwa semua planet di alam semesta akan mengalami hal yang sama, setidaknya satu kali, termasuk Bumi.
Para ahli menduga ada beberapa skenario terkait berubahnya arah terbit matahari di Bumi. Skenario apa saja?
Sebagian dari kita mungkin kerap mendengar kalimat ini bahwa Bumi akan kiamat jika matahari terbit dari sebelah barat dan tenggelam di sisi timur.
Sebagian lain menyangkalnya karena secara kodratiah matahari selalu terbit dari timur, bukan barat. Namun, semua itu kini bisa dibuktikan secara ilmiah.
Pasalnya, peristiwa yang akan terjadi terhadap Bumi ternyata telah dialami beberapa planet, seperti Mars, telah mengalami peristiwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di ufuk barat.
Ketika itu, imuwan astronomi menyatakan bahwa kecepatan Mars dalam lintasan orbitnya telah berkurang terhadap orbit timur hingga ke tingkat yang meragukan geraknya antara timur dan barat.
Pada Rabu, 30 Juli 2004, diperkirakan bahwa pergerakan Mars berhenti bergerak dari arah timur. Kemudian pada Agustus dan September 2004, Mars mengubah pergerakan orbitnya ke arah yang berlawanan, menjadi dari barat ke timur. Fenomena yang aneh itu disebut retrograde motion.
Para ahli menduga beberapa skenario terkait berubahnya arah terbit matahari di Bumi. Skenario pertama, rotasi Bumi akan melambat sedemikian rupa sampai suatu ketika akan sama dengan revolusi bulan mengitari Bumi.
Saat itu, satu hari akan setara dengan 29 sampai 30 hari sehingga ada sisi Bumi yang mengalami malam selama sebulan dan sisi lain siang hari. Kondisi ini diperkirakan terjadi minimal 261 abad lagi atau 26.100 tahun mendatang.
Skenario kedua, pergerakan Bumi akan terus melambat sampai akhirnya rotasi Bumi sama dengan revolusi Bumi mengitari matahari. Akibatnya, ada wilayah yang mengalami setahun siang dan setahun malam.
Ketika itu, Bumi sudah tidak akan bisa lagi dihuni makhluk hidup. Peristiwa ini diperkirakan terjadi minimal 95 abad lagi.
Namun, semua pergerakan di alam semesta tidak ada yang bisa diprediksi secara pasti karena terlalu banyak variabel yang tidak terduga.
Meski demikian terbitnya matahari dari arah barat Bumi akhirnya bisa dijelaskan karena sudah terjadi pada beberapa planet dalam sistem tata surya kita sendiri. Soal kiamat, biarlah Tuhan yang menentukan.
Mungkinkah matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur? Para pakar astronomi menyatakan bahwa semua planet di alam semesta akan mengalami hal yang sama, setidaknya satu kali, termasuk Bumi.
Para ahli menduga ada beberapa skenario terkait berubahnya arah terbit matahari di Bumi. Skenario apa saja?
Sebagian dari kita mungkin kerap mendengar kalimat ini bahwa Bumi akan kiamat jika matahari terbit dari sebelah barat dan tenggelam di sisi timur.
Sebagian lain menyangkalnya karena secara kodratiah matahari selalu terbit dari timur, bukan barat. Namun, semua itu kini bisa dibuktikan secara ilmiah.
Pasalnya, peristiwa yang akan terjadi terhadap Bumi ternyata telah dialami beberapa planet, seperti Mars, telah mengalami peristiwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di ufuk barat.
Ketika itu, imuwan astronomi menyatakan bahwa kecepatan Mars dalam lintasan orbitnya telah berkurang terhadap orbit timur hingga ke tingkat yang meragukan geraknya antara timur dan barat.
Pada Rabu, 30 Juli 2004, diperkirakan bahwa pergerakan Mars berhenti bergerak dari arah timur. Kemudian pada Agustus dan September 2004, Mars mengubah pergerakan orbitnya ke arah yang berlawanan, menjadi dari barat ke timur. Fenomena yang aneh itu disebut retrograde motion.
Para ahli menduga beberapa skenario terkait berubahnya arah terbit matahari di Bumi. Skenario pertama, rotasi Bumi akan melambat sedemikian rupa sampai suatu ketika akan sama dengan revolusi bulan mengitari Bumi.
Saat itu, satu hari akan setara dengan 29 sampai 30 hari sehingga ada sisi Bumi yang mengalami malam selama sebulan dan sisi lain siang hari. Kondisi ini diperkirakan terjadi minimal 261 abad lagi atau 26.100 tahun mendatang.
Skenario kedua, pergerakan Bumi akan terus melambat sampai akhirnya rotasi Bumi sama dengan revolusi Bumi mengitari matahari. Akibatnya, ada wilayah yang mengalami setahun siang dan setahun malam.
Ketika itu, Bumi sudah tidak akan bisa lagi dihuni makhluk hidup. Peristiwa ini diperkirakan terjadi minimal 95 abad lagi.
Namun, semua pergerakan di alam semesta tidak ada yang bisa diprediksi secara pasti karena terlalu banyak variabel yang tidak terduga.
Meski demikian terbitnya matahari dari arah barat Bumi akhirnya bisa dijelaskan karena sudah terjadi pada beberapa planet dalam sistem tata surya kita sendiri. Soal kiamat, biarlah Tuhan yang menentukan.
0 komentar:
Posting Komentar